Kamis, 24 Januari 2008


suatu hari saat mengetik sebuah cerita novel yang bisa bikin aku meneteskan airmata karena ku baca berulang-ulang, pada saat sampai pada kata Baabut Taubah, monitor yang aku pakai langsung padam! Aku bingung harus bagaimana???...

Kulihat cpu masih jalan, ah! Mungkin monitornya bermasalah, aku langsung pencet tombol keyboard ctrl+alt+del yang ku pikir bisa membantu namun tidak ada reaksi, kupencet tombol power yang ada di cpu juga tidak ada reaksi samasekali, aku tambah bingung? Jangan-jangan? Wah …perasaan was-was membayang dibenakku, takut terjadi apa-apa dengan komputerku, rasa penasaran pun menjadi-jadi. Ada apa ini? Apakah ada kaitannya dengan seringnya aku nonton yang kada-kada sehingga bentrok dengan apa yang aku tulis, karena berkaitan dengan taubat dalam novel itu. Mungkin saja! Itulah jawabku dalam hati.

Akhirnya aku putuskan untuk melepas kabel power yang langsung tercolok di aliran listrik. Lalu padaamlah komputerku itu.

Mungkin saja benar apa yang dikatakan suara hatiku hari itu, sebab aku pernah mengalami kejadian yang tidak serupa namun kaitannya?...tidak sama juga!

Petang hari aku disuruh menghidupkan mesin roda dua (vega-R), katanya siap-siap antar barang ke rumah pembeli, aku oke saja dan sudah memulai aksiku, menyiapkan segalanya. Dari angkat monitor, cpu dan aksesories lainnya ke roda dua yang aku siapkan! Dan tentu saja aku minta alamat si penerima barang! Alamatnya .Jl.A.Yani km 21 arah kota Pleihari tepatnya di komplek LIK Liang Anggang (suplai gas) Banjarbaru.

Akupun berangkat dengan syarat bawaan! Dalam perjalanan aku tidak menemukan kendala yang berarti, sehingga perjalananku lancar, sampai di gerbang LIK aku menelpon orang yang aku tuju. Dia memberikan kode jalur yang akan aku tempuh untuk bisa sampai ke lokasi dia berada.

Sampai ditempat tujuan, gerbang dibukakan oleh seseorang dan kutanya “Dimana Bapak(aku lupa nama beliau) yang pesan barang ini” kataku. “Itu ada kantor yang berwarna putih” jawabnya. “Terima kasih jawabku lagi. Langsung saja aku menuju tempat yang dikatakan orang tadi.

Di kantor itu aku dipersilakan masuk dan diminta untuk merakitkan satu paket komputer yang aku bawa. Aku setuju saja karena itu memang sebagian tanggung jawabku sebagai peng-antar barang.

Setelah semua terpasang kemudian ku hidupkan satu persatu apa yang mesti aku hidupkan agar yang punya barang ini bisa mengetahui bahwa barang-barang ini beoperasi dengan baik dan lancar.

Setelah semuanya selesai, aku permisi untuk pulang dengan tidak mematikan komputer itu, karena si penggunanya akan langsung memakainya.

Aku bekerja seperti biasa, tidak ada beban apa-apa.

Aku diajak ikut naik mobil oleh bos si empunya toko, katanya komputer yang aku antar dan rakit kemarin bermasalah dan sering padam setiap satu jam. Dalam hati aku bertanya ada apa ini? Kok bisa ya? Kemarin aku tidak ngapa-ngapain itu komputer, aneh pikirku?

“Kemarin satu jam setelah diantar oleh kamu, komputer itu padam sendiri, padahal komputer itu baru kan?”kata bosku sambil nyetir mobil.

“Ya, padahal aku tidak apa-apain, Cuma pasang doang kemudian menghidupkannya”jawabku pelan. Ada rasa bersalah dalam diri sehingga aku tidak banyak bicara dalam mobil itu.

“Aneh! Jua lah, padahal baru, kok bisa-bisanya kaya gitu” Tanya bosku bingung sambil ketawa. Akupun mengimbangi gerai tawanya.

Tiba ditempat kami disambut mereka dan kulihat komputer itu dalam keadaan padam, mereka bicara soal kejadian yang kemarin menimpa alat itu. Aku mencoba menyalakan komputer itu seperti biasa, komputer itu hidup seperti biasa layaknya. Mereka tambah bingung! Dan mengatakan bahwa komputer itu tidak bisa menyala samasekali.

“Kemarin mas! Tidak bisa menyala! Sudah ku coba beberapa kali, tetap tidak mau” kata yang punya

“Iyalah! Tapi buktinya sekarang bisa dan bisa dipakai lagi”kata bosku lagi meyakinkan!

“Iya mas! Kemarin udah ku cek listriknya tidak apa-apa, normal saja tapi tetap tidak mau nyala” kata si empunya barang.

“Aneh! Ada-ada saja” kata bosku sambil ketawa sedikit gembira. Mungkin karena tidak terjadi apa-apa pada barang yang di jualnya.

“Begini saja! Eee..kita tunggu sampai satu jam lebih, apakah komputer itu akan menyala atau tidak” kata si empunya

“Oke! Oke! Kata bosku lagi.

Sambil menunggu satu jam berlangsung, aku keluar pada kantor itu dan melihat kegiatan-kegiatan kecil dalam gudang gas sebelah kantor. Bosku juga asik ngobrol sama si pembeli dan si empunya.

Lewat satu jam komputer itu tidak ada tanda-tanda akan padam. Kulihat si empunya masih klak-klik sana sini. Artinya komputer itu masih normal seperti biasa.

Dengan demikian kami bisa pulang! Dengan terlebih dulu permisi.

Di hari ketiga ada telepon dari bapak itu yang mengatakan bahwa komputer itu padam lagi, dan atas perintah dari bos seorang senior dari toko kami berangkat memeriksa kembali. Dan menelpon ke toko bahwa komputer itu normal-normal saja. Tidak ada yang perubahan yang berarti, seperti biasa! Enjoy saja!

Hari ke empat bapak itu datang membawa CPU ke toko untuk di cek satu hari penuh di nyalakan. Katanya setelah satu jam senior dari toko pulang, komputer itu bereaksi kembali dan melakukan hal yang sama seperti dulu. Jadi tambah bingung deh kami?

Kami semua bertanya-tanya? Apa sih kendalanya bisa sampai demikian rewelnya?

Dari pagi sampai sore hari komputer itu tidak ada tanda-tanda seperti yang diceritakan bapak itu, normal saja!

Hari ke lima aku dan bosku mengantar CPU tersebut dan mengatakan normal saja sampai seharian penuh di test, tidak terjadi apa-apa.

Rupanya saat itu bosku melihat bahwa bos bapak ini rupanya beda agama, sehingga bosku langsung ke depan komputer itu dan memeriksa, apakah ada sesuatu dalam program computer itu, benar! Disitu ada software Al-Qur’an digital, bosku langsung meng-uninstalnya, “ini masalahnya, sehingga komputer itu tidak mau mau hidup jika di pakai oleh orang yang bukan muslim” kira-kira naluri bosku berkata.

Setelah software itu dibuang dan tidak ada lagi dalam komputer itu, sampai saat ini masalah itu tidak pernah muncul lagi.

“Dulu aku pernah menemui hal seperti itu” kata bosku.

“Iyakah?”jawabku

“Makanya ketika aku melihat ada gambar itu, aku langsung ingat! Jangan-jangan ada software Al-Qur’an digital, langsung aku hapus saja program itu” bosku menjelaskan.

“Jadi kamu harus ingat-ingat itu, jarang sekali orang menemui hal seperti itu” sekali lagi bosku menjelaskan.

Aku langsung saja kaitkan masalah aku dengan kejadian yang menimpa waktu itu, mungkin saja! Gara-gara suka nonton yang kada-kada terus bentrok dengan apa yang aku tulis saat itu. bisa jadi!

Aku penasaran! Aku tahu monitor yang kupakai memang sudah butut, ya wajar lah kalau memang mati, pikirku. Kulepas kabel vga dan power monitor, kutaruh di lantai dengan posisi monitor nungging berlapis keset, satu persatu baut-baut yang menempel ku lepaskan! Ku buka casingnya. Wuih…serem juga ya isi dalamnya, banyak sekali kabel-kabel kecil yang menghubungkan satu sama lain, apalagi kulihat debu-debu hitam bekas terbakar yang menempel disana sini, menambah suasana bagian dalam monitor itu seperti kota mati yang tak terawat.

Kumulai dengan mengambil kuas dan menyapu bagian-bagian yang terkena debu, sedikit demi sedikit kubersihkan, sehingga terlihat nyaman dan enak kalau ku pandang. Kucoba mencolokkan kabel power, kalau-kalau monitor itu mau menyala, sia-sia! Monitor itu tetap tidak menyala. Sampai disini aku belum nyerah!

Monitor itu kubiarkan terbuka selama dua hari, Biar! Biar! Biar kaya apakah jadinya!

Sekarang aku tidak bisa online seperti biasa, karena monitorku tidak bisa dipakai, jelas! Dan itu jelas sekali.

Setiap aku pulang dari kerja, aku selalu lihat bangkai monitorku masih teronggok di lantai,…kacian…deh lho..! aku menyempatkan diri memeriksa apa gerangan yang menyebabkannya, ku telusur satu persatu dari jalur listriknya kira-kira ada yang pecah atau hangus terbakar! Tidak ada sama sekali, heran aku? Kucoba sekali lagi, aku tersenyum ketika melihat ada patrian dari alat-alat itu yang retak, mungkin ini penyebabnya, pikirku saat itu.

Langsung saja aku panaskan solder, kebetulan aku punya dan sedikit pengetahuan tentang solder menyolder. Aku tambah patrian itu agar terlihat kokoh dan tidak retak lagi.

Yang terlihat retak olehku ku patri semua. Agar tiada penyesalan dariku.setelah selesai ku coba menghidupkan monitorku, alhamdulillah menyala! Tapi yang ku harapkan beda, kulihat layar semua merah menyala! Cepat-cepat ku matikan lagi. Wah! Apalagi Ya? Tanyaku bingung sendiri. Aku berhenti sementara, besok aku bisa bertanya sama orang yang lebih ahli dalam masalah monitor pikirku.

Aku tanyakan masalah tersebut dan dia mengatakan kemungkinan besar RGB nya kena dan harus diganti dengan yang baru. Aku sendiri pun bingung apa sih RGB itu? di jawab bahwa RGB(red, green dan blue) itu adalah salah satu alat yang bisa mengatur pencahayaan warna dan mengangkat arus tegangan agar monitor bisa menyala. Aku cuma manggut-manggut tanda mengerti.

Aku hanya bisa menerka-nerka, bisa jadi apa yang dikatakannya benar! Dan kalaupun benar! Wah bisa gawat! Aku mungkin tidak bisa online lagi dirumah? Sempat terbersit dalam pikiranku untuk beli monitor baru, kredit??!..apa mungkin ya? Seperti saya, ahhh…kubuang jauh-jauh pikiran itu, nanti ku periksa sendiri lagi.

Utak atik sana sini, aku tambah kesal saja, kucoba menyalakan kembali, tetap tidak ada tanda-tanda. Hati kecil berkata, “bawa aja ke tukang servis!” apalah daya bagiku, akhirnya ku antar sendiri, kebetulan aku punya teman yang bisa memperbaiki monitor.

Kutitipkan disana, ku katakan masalahnya pada istrinya dan kujelaskan sekali lagi bahwa aku tidak terlalu cepat untuk mengambil dan memakainya.

Selang beberapa hari ada kabar bahwa monitorku tidak bermasalah, artinya monitorku menyala seperti biasa, normal saja! Wah apa pula ya? Pikirku.

Setelah aku ambil dan bawa pulang kerumah, aku langsung coba mencolokkan kabel vga dan powernya ke cpu. Kuhidupkan! Monitor menyala tapi tampilan di layar biru, aku berhenti sampai disitu, aku tidak meneruskannya.besok aku akan tanyakan masalah tersebut.

“Kira-kira apa, jika tampilan dilayar monitor warnanya biru?” tanyaku pada salah satu teknisi waktu itu.

“Bisa vga atau memorinya rusak ka’ai!” jawabnya padaku. Aku terpikir saat itu mau beli vga, kira-kira mahal ga? Kuurungkan niat untuk menanyakan harga vga.

“Eee..adakah memori yang bisa aku pinjam, buat percobaan? Tanyaku

Ada tuh! Bawa aja dulu!” jawabnya.

Aku mengambil memori itu dan menyimpanya dalam saku.

Malam hari, aku bongkar sendiri cpu dirumah, ku coba menekan salah satu memori kemudian menyalakan monitor dan cpu, terdengar bunyi teeet…tteeet…teeet..aku lupa jumlah hitungannya, cepat-cepat ku matikan komputerku. Kulepas memori yang aku tekan tadi, kunyalakan lagi dan! Alhamdulillah komputerku normal lagi. Setelah ku periksa memori itu ternyata Cuma 64mb saja sedang yang satunya 128, jadi ku perkirakan jalannya komputerku tidak seimbang alias bentrok, tapi kenapa monitorku bisa mati ya? Saat itu! wah itu tak penting lagi pikirku yang penting bisa ngetik lagi.

Memori yang aku pinjam tidak sempat aku coba dan sudah ku kembalikan.

Itulah sekelumit kejadian kecil yang menimpa padaku saat itu atau ada kawan-kawan yang pernah mengalami hal yang sama.

Kira-kira menurut aku, janganlah sekali-kali membuka program yang bisa bikin bentrok seperti yang pernah ku alami.

Setelah menghadiri pertemuan komunitas blogger kalsel di rumah saudara Harie Insani Putra.

Disana aku menceritakan kejadian yang menimpa pada blog aku yang kena blokir, aku mencoba menuliskan pengalaman ini, karena jujur saja di dalam blog aku itu banyak copy pastenya daripada tulisanku sendiri. Kemungkinan besar itu salah satu yang menyebabkan blog aku kena blokir alias tidak bisa di buka lagi.

Salam blogger!

Blogger kalsel maju terus!

Banjarbaru, 20 januari 2008

Tidak ada komentar: